Keluhuran hati itu sesuci dan sebening air
ia tidak berkeladak, mutlak, sucinya menyucikan..
Memiliki kemurnian hati seperti mengintai cerlang mentari di balik jujuhan hujan musim tengkujuh.
ia tidak berkeladak, mutlak, sucinya menyucikan..
Memiliki kemurnian hati seperti mengintai cerlang mentari di balik jujuhan hujan musim tengkujuh.
kau menghulur tangan..
namun hatimu
dikunjungi riak..
ditandangi ‘ujub..
lihatlah, aku seorang dermawan!
Saat kau dihampiri temanmu
yang diserkup segumpal susah..
riak bertandang diam,
berbisik tak sudah;
bantu dia, kau akan dipandang mulia!
‘ujub berganti datang..
mengusap hati tak lelah;
aku budiman dermawan!
terusanlah kau,
dihanyut ampu si riak..
dibuai pujuk si ‘ujub.
terpaan hakikat yang melontar hikmat;
kau tak punya apa-apa..
pada harta
pada apa pun
kau hanya hamba
yang berkongsi milik-Nya
kau sekadar ‘pengagih’
hak kepunyaan DIA..
biarkan semilir tawaduk..
bertamu di perdu hati
membersihkan habuk riak juga debu ‘ujub
yang terselit kotor
pada sekeping hati kehambaan..
nauzubillah..
Alhamdulilah...
ReplyDelete